top of page
chlorderodersflava

Jurnal Ulkus Pepticum.pdf



Ulkus peptikum adalah kerusakan pada lapisan mukosa, submukosa sampai lapisan ototsaluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan.Ulkus peptikum dapat bersifat primer (akut dan kronis) atau sekunder akibat adanyapenyakit lain. Tujuan utama pengobatan ulkus peptikum adalah untuk mengurangi rasasakit, mempercepat penyembuhan ulkus dan mencegah terjadinya residif ataupunkomplikasi. Antagonis reseptor H2 berperan dalam mengurangi sekresi asam lambungdengan menghambat pengikatan histamin secara selektif pada reseptor H2 danmenurunkan kadar cyclic-AMP dalam darah. Antagonis reseptor H2 yang paling banyakdigunakan pada kelompok anak sebagai pengobatan standar terhadap ulkus peptikumadalah simetidin dan ranitidin. Simetidin dan ranitidin efektif untuk menghilangkangejala nyeri pada episode akut dan mempercepat penyembuhan ulkus dengan toksisitasrelatif ringan. Pada kasus ulkus peptikum kronik yang disertai infeksi oleh Helicobacterpylori, diperlukan pemberian antibiotik amoksisilin dan atau metronidazol.




Jurnal Ulkus Pepticum.pdf




Lansoprazol adalah obat anti ulkus peptikum golongan penghambat pompa proton yang memiliki absorpsi efektif di usus tetapi terurai oleh asam lambung sehingga perlu menggunakan sistem controlled release untuk meningkatkan ketersediaan hayatinya. Polimer yang digunakan untuk sistem controlled release yaitu natrium alginat 2% dengan penambahan kalsium laktat dalam konsentrasi 5% (Formula I), 7,5% (Formula II) dan 10% (Formula III). Mikrokapsul dibuat dengan metode gelasi ionotropik. Natrium alginat dan lansoprazol dicampur dengan rasio 3:1, kemudian diteteskan ke dalam larutan kalsium laktat dengan kecepatan pengadukan 100 putaran per menit. Mikrokapsul yang dihasilkan dicuci dengan air suling dan dikeringkan selama 4 jam pada suhu 60 oC. Hasil kemudian dikarakterisasi diantaranya organoleptik, kadar air, distribusi ukuran mikrokapsul, perolehan kembali dan penjeratan, indeks pengembangan dan pelepasan zat aktif. Mikrokapsul yang dihasilkan memiliki indeks pengembangan tertinggi pada Formula II yaitu 256,89%. Formula I memiliki rata-rata distribusi ukuran mikrokapsul terkecil sekitar 925-1000 μm dan terbesar pada Formula III sekitar 1075-1150 μm. Formula III memiliki nilai perolehan kembali tertinggi yaitu 86,5%. Penjeratan zat tertinggi pada Formula III yaitu 64,46%. Persen pelepasan lansoprazol pada jam ke-8 dari Formula I, II dan II berturut-turut adalah 87,89%, 68,09% dan 57,09%. Mikrokapsul menunjukkan sifat gastroresisten setelah disalut dengan larutan HPMCP 5% dan 10%. 2ff7e9595c


0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page